GAMBARAN UMUM DESA SUMBERWULUH
Kondisi Desa
1.1.1. Sejarah Desa
Sejarah Desa Sumberwuluh ,
Kecamatan Candipuro berdiri setelah diadakannya pemekaran desa yang ditetapkan pada tanggal 29 bulan Maret
Tahun 1972, Desa Sumberwuluh sebelumnya adalah bagian dari Desa Candipuro,
Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Kepala Desa yang pertama dijabat oleh Bapak Samsuri Cholik (Almarhum)
adapun Pejabat Kepala Desa difinitif
yang pernah menjabat sejak ditetapkannya Desa Sumberwuluh hingga
sekarang adalah sebagai beriikut: Samsuri Cholik (almarhum) periode 1972 -
1981, Abdus Samad (almarhum) periode 1981 – 1990 namun nasip seseorang siapa
yang tau sebelum habis masa bhakti beliaunya jatuh sakit dan meninggal , Lilik
Yuniarsih (almarhum) periode 1984 – 1993 namun bernasip sama belum habis masa
bhaktinya juga jatuh (meninggal), Ach. Djaelani (almarhum) periode 1989 – 1997
dan mencalonkan lagi sebagai Kepala Desa Sumberwuluh periode 1998 – 2005 dalam
periode ini sumberwuluh mencatat sejarah lain ternyata ijasah SLTP yang
digunakan sebagai persyaratan pencalonan ternyata palsu sehingga pada tahun
1999 jatuh dan dijabat oleh PJs. Bpk. Samsul dan Bpk. Edi Soebandrijo hingga
tahun 2001, Samiadi periode (I) 2001 – 2006, periode ke II (dua) 2008 – 2014
dan pada tahun 2015 dijabat oleh Bpk. Bejo Ngateman selaku Penjabat Kepala Desa,Pada
tahun 2015-2018 Dijabat oleh Bpk Mustakim,pada tahun 2019 Di Jabat oleh PJ
Kepala Desa Bapak Abdul Azis, S.TP.
1.1.2.
Kondisi Geografi
Desa Sumberwuluh yang terletak di Kecamatan
Candipuro Kabupaten Lumajang memiliki kondisi geografis seperti yang dipaparkan
dibawah ini :
a. Batas Wilayah :
- Sebelah Utara : Desa Perhutani
- Sebelah Timur : Desa Sumberjo, jugosari & Candipuro
- Sebelah Selatan : Perhutani
- Sebelah Barat : Desa Supiturang & Perhutani
b. Kondisi Geografis dan Topografis :
- Ketinggian dari permukaan laut : 450 - 500 M dpl
- Banyaknya curah hujan : 80 mm/ tahun
- Topografi Desa : Dataran Tinggi
- Suhu udara rata-rata : 22 oC – 26oC
c. Orbitrasi (jarak dari pusat Pemerintahan) :
Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan :
4 Km
Jarak dari pusat Pemerintahan Kabupaten : 28 Km
Jarak dari pusat Pemerintahan Propinsi :
182 Km
Jarak dari Ibukota Negara :
1.031 Km
1.1.3.
Kondisi Demografi
Luas Wilayah Desa Sumberwuluh
adalah 1.274,8 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan,
yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian,
perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan
untuk pemukiman adalah 106.282 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk
Pertanian adalah 201,90 Ha. Luas lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan
adalah 689,40 Ha. Luas lahan untuk
fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 0,40 Ha,
sekolah 2,150 Ha, Lapangan olahraga 2 Ha, dan tempat pemakaman umum 3 Ha, Jalan
21,6 Ha dan laharan / pengairan 167,2 Ha .
Wilayah Desa Sumberwuluh
secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah berlumpur, tanah berpasir,
tanah berbukit. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Sumberwuluh terpetakan
sebagai berikut: sangat subur 0 Ha, subur 337,2 Ha, sedang 505,8 Ha, tidak
subur/ kritis 88,3 Ha. Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen
dengan menghasilkan 4,5 ton/ ha. Tanaman jenis palawija juga cocok ditanam di
sini.
Berdasarkan data yang masuk
tanaman palawija seperti ,Cabe merah kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan
ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti salak pondo dan pisang juga
mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk Desa
ini. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman tebu merupakan tanaman andalan.
Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor pertanian secara umum
menjadi penyumbang Produk Domestik Desa.
1.1.4 Kondisi Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi
Pemerintahan Desa laporan akhir tahun 2013, jumlah penduduk Desa Sumberwuluh
adalah 10.724 dengan rincian 5.537 laki - laki dan 5.187 perempuan. Jumlah
penduduk demikian ini tergabung dalam 2.931 KK.
Agar dapat mendeskripsikan dengan
lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Sumberwuluh maka
perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi
usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai
berikut:
Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No
|
Usia
|
Jumlah
|
Prosentase
|
1
|
0-4
|
1.472 orang
|
13,7 %
|
2
|
5-9
|
1.377 orang
|
12,8 %
|
3
|
10-14
|
589 orang
|
5,5 %
|
4
|
15-19
|
691 orang
|
6,4 %
|
5
|
20-24
|
934 orang
|
8,7 %
|
6
|
25-29
|
942 orang
|
8,8 %
|
7
|
30-34
|
591 orang
|
5,5 %
|
8
|
35-39
|
597 orang
|
5,5 %
|
9
|
40-44
|
629 orang
|
5,8 %
|
10
|
45-49
|
700 orang
|
6,5 %
|
11
|
50-54
|
682 orang
|
6,3 %
|
12
|
55-58
|
571 orang
|
5,3 %
|
13
|
>59
|
949 orang
|
8,8 %
|
Jumlah Total
|
10.724
orang
|
Dari data di atas nampak bahwa
penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Sumberwuluh sekitar 4.393
atau hampir 40,9 %. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga
produktif dan SDM.
Tingkat
kemiskinan di Desa Sumberwuluh termasuk tinggi. Dari jumlah 2.931 KK di atas, sejumlah 924 KK tercatat sebagai Pra
Sejahtera, 183 KK tercatat Keluarga Sejahtera I, 1.768 KK tercatat Keluarga Sejahtera II, 53 KK
tercatat Keluarga Sejahtera III dan 3 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK
golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan
miskin, maka 37,76% KK Desa Sumberwuluh
adalah keluarga miskin.
1.1.5. Kondisi Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah
satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya
dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi
maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan
mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah
dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat
mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah
menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini
adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa
Sumberwuluh.
Tabel 2
Tamatan
Sekolah Masyarakat
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Prosentase
|
1
|
Buta Huruf Usia 10 tahun ke
atas
|
-
|
|
2
|
Tidak Tamat SD
|
1.286
|
24,15
%
|
3
|
Tamat Sekolah SD
|
1.815
|
21,80
%
|
4
|
Tamat Sekolah SMP
|
1.765
|
33,14
%
|
5
|
Tamat Sekolah SMA
|
545
|
10,23
%
|
6
|
Tamat Sekolah PT/
Akademi
|
214
|
4,01
%
|
Jumlah Total
|
5.325
|
Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa
mayoritas penduduk Desa Sumberwuluh hanya mampu menyelesaikan sekolah di
jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal
kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini
merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan
yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Sumberwuluh,
tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di
samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan
di Desa Sumberwuluh baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan
SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang
relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi
persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Sumberwuluh yaitu melalui
pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum
tersedia dengan baik di Desa Sumberwuluh. Mungkin dorongnan dari pemerintah dan
masyarakat lemah. Inilah yang menjadi pekerjaan
dasar pemerintahan Desa Sumberwuluh sekarang ini.
1.1.6. Kondisi Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan
merupakan aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang
sehat fisik dam mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan
masyarakat adalah mencermati banyaknya masyarakat yang terserang penyakit
musiman. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang terserang
penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh infeksi pernapasan akut bagian atas, penyakit sistem otot, diarei, hipertensi, Ultikaria, Dermatitis. Data tersebut menunjukkan
bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang
bersifat cukup berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya
disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini
tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat
Desa Sumberwuluh secara umum.
Sedangkan data orang cacat
mental dan fisik juga cukup lumayan tinggi jumlahnya. Tercatat penderita bibir
sumbing berjumlah 3 orang, tuna wicara 12 orang, tuna rungu 14 orang, tuna
netra 7 orang, dan lumpuh 25 orang. Data ini menunjukkan masih rendahnya
kualitas hidup sehat di Desa Sumberwuluh.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah
terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif
tahun 2013 di Desa Sumberwuluh berjumlah lumayan banyak yaitu 1.330 orang
(66%), pasangan usia subur 2.041 orang. Sedangkan jumlah bayi 158 yang
diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 101 bayi (63%). Tingkat
partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan
mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa 2 (dua) Unit Puskesmas
Pembantu, dan Poskesdes di Desa Sumberwuluh. Maka wajar jika ketersediaan
fasilitas kesehatan yang relatif ini
berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi lahir. Dari 165 kasus bayi lahir
pada tahun 2013, ada 6 (enam) bayi yang tidak tertolong.
Hal yang perlu juga dipaparkan
di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari jumlah 698 balita di tahun
2013, masih terdapat 1 (satu) balita bergizi buruk, 43 (empat puluh tiga)
balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang
perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Sumberwuluh ke depan
lebih baik.
1.1.7 Kondisi Sosial, Budaya
dan Politik
dengan adanya perubahan
dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis,
memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik
yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Sumberwuluh
hal ini tergambar dalam pemilihan kepala Desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilbup,
pilgub, pilpres dan pilleg) yang juga melibatkan warga masyarakat Desa secara
umum.
Khusus untuk pemilihan kepala
Desa Sumberwuluh, sebagaimana tradisi kepala Desa di Jawa, biasanya para
peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan
elit kepala Desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat
banyak di Desa-Desa bahwa jabatan kepala Desa adalah jabatan garis tangan
keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung dalam tradisi jawa bagi
keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala Desa merupakan
jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilih
karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga Desa.
Kepala Desa bisa diganti
sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang
berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap
orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam
perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar
menjadi kandidat kepala Desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan Desa Sumberwuluh
pada tahun 2008 Pada pilihan kepala Desa ini partisipasi masyarakat sangat
tinggi, yakni hampir 95%. Tercatat ada 3 (tiga) kandidat kepala Desa pada waktu
itu yang mengikuti pemilihan kepala Desa. Pilihan kepala Desa bagi warga
masyarakat Desa Sumberwuluh seperti acara perayaan Desa.
Pada tanggal, 29 Mei 2013
masyarakat terlibat dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, tanggal,
29 Agustus 2013 terlibat dalam pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, tanggal, 09 April 2014 terlibat dalam
pemilihan DPRD, DPD dan DPR dan pada tanggal, 09 Juli 2014 terlibat dalam
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada
pilihan kepala Desa, namun hampir 70% daftar pemilih tetap, memberikan hak
pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi
yang cukup signifikan di Desa Sumberwuluh.
Setelah proses-proses
politik selesai, situasi Desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam
pesta demokrasi Desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal
mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok
pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun
gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan
ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan
masyarakat baik lewat lembaga resmi Desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun
lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di
Wilayah Desa Sumberwuluh mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi
beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Sumberwuluh mempunyai
dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola
kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi
masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan
politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih
kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional
dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Sumberwuluh kurang mempunyai greget,
terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan
masyarakat secara langsung.
Berkaitan dengan letaknya
yang berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah suasana budaya masyarakat
Jawa sangat terasa di Desa Sumberwuluh. Dalam hal kegiatan agama Islam
misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal
ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya
nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan
sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya
masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan
tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan
budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Sumberwuluh. Dalam
rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial,
politik, agama, dan budaya di Desa Sumberwuluh. Tentunya hal ini membutuhkan
kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi
adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan
dan konflik sosial.
1.1.7 Kondisi Bencana Alam
Dalam catatan sejarah,
selama ini terjadi bencana alam akibat
lahar semeru pada tahun 1976 yang banyak menelan korban jiwa, harta benda dan
lahan pertanian yang cukup berarti, pada tahun 1998 terjadi luapan/ muntahan
lava semeru namun tidak menelan korban jiwa maupun harta benda di Desa
Sumberwuluh, pada tahun 2000 terjadi bencana angin barat yang memporak
porandakan 33 atap rumah dan 1 (satu) sekolah dasar (DS Sumberwuluh 02 ) dan
untuk mencana longsor yang mengakibatkan tertutupnya jalan raya pronojiwo dan Candipuro
setiap tahun terjadi dan biasanya awal musim penghujan.
1.1.8 Potensi
Wisata Desa Sumberwuluh
Desa Sumberwuluh memiliki banyak
potensi wisata, salah satunya yang sudah mulai berkembang adalah wisata
Gunung Wayang yang letaknya di Dusun Kajarkuning Gunung Sawur Desa
Sumberwuluh,Sepintas bila kita lihat foto
pohon-pohon pinus diatas menyerupai tokoh-tokoh pewayangan.Puluhan tahun
yang lalu ada satu pohon besar yang bila kita lihat dari jarak hingga
puluhan kilometer terlihat seperti salah satu tokoh pewayangan.Hal tersebut
bukan hanya cerita/omong kosong belaka,Gunung wayang juga mempunyai nama lain sesuai
dengan peta peninggalan belanda yang dimiliki oleh Perhutani yaitu
Bukit Barisan.Gunung Wayang terletak di Desa Sumberwuluh,Kecamatan
Candipuro,Kabupaten Lumajang.Akses terdekat mencapai Gunung Wayang adalah
melalui Gunung Sawur (disini terdapat pos pengamatan gunung api Gunung
Semeru).
Selain itu juga ada
wisata edukasi kemerapian Lava 41 dinamakan lava 41 karena leleran lava yang
terjadi akibat intrusi magma di tahun 1941 dalam kurun waktu ± 3 – 4 Bulan,
jadi pada waktu itu lava semeru merember dari badan gunung bukan dari puncak
gunung seperti pada umumnya leleran tersebut menjadi bebatuan yang membentang
sepanjang 4-5 km
2.1. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1. Pembagian Wilayah
Desa
Desa
Sumberwuluh terdiri dari beberapa bagian wilayah yang disebut dengan sebutan
dusun. Ada 10 (sepuluh) dusun, 10 (sepuluh) Rukun Warga (RW) dan 43 (empat
puluh tiga) Rukun Tetangga (RT). Sebagaimana tabel berikut;
Tabel. 3
Pembagian Wilayah
No.
|
Nama Dusun
|
Jumlah RW
|
Jumlah RT
|
Jumlah Penduduk
|
1.
|
Krajan
|
1
|
3
|
630
|
2.
|
Sumberwuluh Tengah
|
1
|
6
|
599
|
3.
|
Sukosari
|
1
|
5
|
452
|
4.
|
Kebonagung
|
1
|
4
|
553
|
5.
|
Kamarkajang
|
1
|
4
|
596
|
6.
|
Kebondeli Utara
|
1
|
5
|
578
|
7.
|
Kebondeli Selatan
|
1
|
5
|
499
|
8.
|
Poncosumo
|
1
|
3
|
302
|
9.
|
Kajarkuning
|
1
|
4
|
501
|
10.
|
Kampung Baru
|
1
|
4
|
495
|
Jumlah
|
10
|
43
|
5.205
|
2.2.2. Struktur Organisasi
Pemerintahan Desa
Keberadaan Rukun Tetangga (RT)
sebanyak 43 ,sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Sumberwuluh
memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat
wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level
di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga;
RW) terbentuk
Wilayah Desa Sumberwuluh
terbagi di dalam 10 Rukun Warga (RW) yang tergabung di dalam 10 Dusun yaitu: I.
Krajan ,II Sumberwuluh Tengan, III. Sukosari, IV. Kebonagung , V. Kamarkajang,
VI. Kebondeli Utara, VII. Kebondeli Selatan, VIII. Poncosumo, IX. Kajarkuning, X. Kampung Baru yang masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan
tugas Desa kepada aparat ini.
Sebagai sebuah Desa, sudah
tentu struktur kepemimpinan Desa Sumberwuluh tidak bisa lepas dari strukur
administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam
bagan berikut ini:
Tabel 1
Nama Pejabat Pemerintah Desa Sumberwuluh
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
ABDUL AZIS, S.TP
|
KEPALA DESA
|
2
|
SAMSUL ARIFIN
|
SEKRETARIS DESA
|
3
|
NGATIYO
|
KASI PEMERINTAHAN
|
4
|
A.RIFAI
|
KASI KESEJAHTERAAN
|
5
|
INA INDAYANI
|
KASI PELAYANAN
|
6
|
HANIFAH
|
KAUR TU DAN UMUM
|
7
|
YATIMAH
|
KAUR KEUANGAN
|
8
|
BENI SISWANTO
|
KAUR PERENCANAAN
|
9
|
SUYANTO
|
KASUN KRAJAN
|
10
|
BUSTAMIL ARIFIN
|
KASUN SUMBERWULUH TENGAH
|
11
|
KASUN KEBONAGUNG
|
|
12
|
SUNAR
|
KASUN KEBONDELI UTARA
|
13
|
MARZUKI
|
KASUN KEBONDELI SELATAN
|
14
|
JOKO SANTOSO
|
KASUN PONCOSUMO
|
15
|
SAHURI
|
KASUN KAJARKUNING
|
16
|
UMAR ANANGROK
|
KASUN KAMARKAJANG
|
17
|
ALI RIDO’I
|
KASUN KAMPUNG BARU
|
18
|
TUTUT ANDIKA
|
KASUN SUKOSARI
|
Tabel 2
Nama Badan Permusyawaratan Desa Sumberwuluh
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
HJ.BUADI
|
KETUA
|
2
|
SUGITO
|
WAKIL KETUA
|
3
|
SUMAINDAH
|
SEKRETARIS
|
4
|
FARIDA
|
ANGGOTA
|
5
|
HOLIFAH
|
ANGGOTA
|
6
|
SUGIANTO
|
ANGGOTA
|
7
|
YUYUN AGUSTIN
|
ANGGOTA
|
8
|
ABD.ROCHMAN
|
ANGGOTA
|
9
|
MUHAMAD HOLILULLAH
|
ANGGOTA
|
Tabel 3
Nama-nama Pengurus
LKMD Desa Sumberwuluh
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Herudin
|
Ketua
|
2
|
Farida
|
Wakil Ketua
|
3
|
Anik Ismawati
|
Sekretaris
|
4
|
Ngatmini
|
Bendahara
|
5
|
Muslimin
|
Seksi Agama,Pendidikan
|
6
|
Herman
|
Seksi Keamanan dan ketertiban
|
7
|
H. Buadi
|
Seksi Pembangunan,perekonomian dan koperasi, Lingk Hidup
|
8
|
Desi Fatmasari
|
Seksi Kesehatan
|
9
|
M. Ainul Furkon
|
Seksi Pemuda, Olah Raga dan Kesenian
|
10
|
Sri astuti ernawati
|
Seksi Pemberdayaan Perempuan
|
Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Sumberwuluh
kepada masyarakat sangat memuaskan. Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan
umum seperti pembuatan Kartu Susunan Keluarga (KSK) dapat dikerjakan dengan
cepat dalam waktu 3 (tiga) Hari. Begitu pula untuk pengurusan surat-surat
penting lainnya seperti surat kenal lahir dan surat kematian, sehingga secara
umum masyarakat merasa terlayani secara baik.
VISI DAN MISI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
a. VISI
Proses penyusunan RPJM Desa
Sumberwuluh sebagai pedoman program kerja pemerintah Desa Sumberwuluh ini
dilakukan oleh lembaga-lembaga tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat
Sumberwuluh maupun para pihak yang berkepentingan. RPJM Desa adalah pedoman program
kerja untuk masa lima tahun yang merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang
ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga masyarakat Desa Sumberwuluh.
Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih Desa
Sumberwuluh merupakan arah kebijakan dari RPJM Desa yang dirumuskan setiap lima
tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa Sumberwuluh disebut juga sebagai Visi
Desa Sumberwuluh.
Walaupun visi Desa
Sumberwuluh secara normatif menjadi tanggung jawab kepala Desa, namun dalam
penyusunannya melibatkan segenap warga Sumberwuluh melalui rangkaian panjang
diskusi-diskusi formal dan informal. Visi Desa Sumberwuluh semakin mendapatkan
bentuknya bersamaan dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang
dilakukan untuk penyusunan RPJM Desa tahun 2009-2013. Dalam momentum inilah
visi Desa Sumberwuluh yang merupakan harapan dan doa semakin mendekatkan dengan
kenyataan yang ada di Desa dan masyarakat. Kenyataan dimaksud merupakan
potensi, permasalahan, maupun hambatan yang ada di Desa dan masyarakatnya, yang
ada pada saat ini maupun ke depan.
Bersamaan dengan penetapan
RPJM Desa Sumberwuluh, dirumuskan dan ditetapkan juga Visi Desa Sumberwuluh
sebagai berikut:
“ Terwujudnya Masyarakat Yang Rukun dan Makmur “
Keberadaan Visi ini merupakan
cita-cita yang akan dituju di masa mendatang oleh segenap warga Desa
Sumberwuluh. Dengan visi ini diharapkan akan terwujud masyarakat Desa
Sumberwuluh yang maju dalam bidang pertanian sehingga bisa mengantarkan
kehidupan yang
rukun dan makmur. Di samping itu, diharapkan juga
akan terjadi inovasi pembangunan desa di dalam berbagai bidang utamanya
kesehatan, pelayanan, pertanian, perkebunan, peternakan, pertukangan, dan
kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai keagamaan.
b.
MISI
Hakekat Misi Desa Sumberwuluh
merupakan turunan dari Visi Desa Sumberwuluh. Misi merupakan tujuan jangka
lebih pendek dari visi yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah
visi. Dengan kata lain Misi Desa Sumberwuluh merupakan penjabaran (break down) lebih operatif dari Visi. Penjabaran
dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap terjadinya
perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan datang dari
usaha-usaha mencapai Visi Desa Sumberwuluh.
Untuk meraih Visi Desa
Sumberwuluh seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan mempertimbangan
potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa
Sumberwuluh sebagai berikut:
1.
Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk
menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha-usaha kerukunan
antar dan intern warga masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan
agama, keyakinan, organisasi, dan lainnya dalam suasana saling menghargai dan
menghormati.
3.
Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan
penataan pengairan, perbaikan jalan sawah / jalan usaha tani, pemupukan, dan
polatanam yang baik.
4.
Menata Pemerintahan Desa Sumberwuluh yang kompak dan bertanggung jawab dalam mengemban amanat
masyarakat.
5.
Meningkatkan pelayanan masyarakat secara terpadu dan
serius.
6.
Mencari dan menambah debet air untuk mencukupi kebutuhan
pertanian.
7.
Menumbuh Kembangkan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok
Tani serta bekerja sama denga HIPPA untuk memfasilitasi kebutuhan Petani.
8.
Menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah.
9.
Bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan didalam
Melestarikan Lingkungan Hidup
10.
Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik
formal maupun informal yang mudah diakses dan dinikmati seluruh warga
masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan insan intelektual, inovatif
dan enterpreneur (wirausahawan).
11.
Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk pengembangan
dan optimalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, baik
tahap produksi maupun tahap pengolahan hasilnya.
EmoticonEmoticon