Profil Desa Sumberwuluh

GAMBARAN UMUM DESA SUMBERWULUH
          Kondisi Desa
1.1.1. Sejarah Desa
Sejarah Desa Sumberwuluh , Kecamatan Candipuro berdiri setelah diadakannya pemekaran desa  yang ditetapkan pada tanggal 29 bulan Maret Tahun 1972, Desa Sumberwuluh sebelumnya adalah bagian dari Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Kepala Desa yang pertama  dijabat oleh Bapak Samsuri Cholik (Almarhum) adapun Pejabat Kepala Desa difinitif  yang pernah menjabat sejak ditetapkannya Desa Sumberwuluh hingga sekarang adalah sebagai beriikut: Samsuri Cholik (almarhum) periode 1972 - 1981, Abdus Samad (almarhum) periode 1981 – 1990 namun nasip seseorang siapa yang tau sebelum habis masa bhakti beliaunya jatuh sakit dan meninggal , Lilik Yuniarsih (almarhum) periode 1984 – 1993 namun bernasip sama belum habis masa bhaktinya juga jatuh (meninggal), Ach. Djaelani (almarhum) periode 1989 – 1997 dan mencalonkan lagi sebagai Kepala Desa Sumberwuluh periode 1998 – 2005 dalam periode ini sumberwuluh mencatat sejarah lain ternyata ijasah SLTP yang digunakan sebagai persyaratan pencalonan ternyata palsu sehingga pada tahun 1999 jatuh dan dijabat oleh PJs. Bpk. Samsul dan Bpk. Edi Soebandrijo hingga tahun 2001,  Samiadi periode (I)  2001 – 2006, periode ke II (dua) 2008 – 2014 dan pada tahun 2015 dijabat oleh Bpk. Bejo Ngateman selaku Penjabat Kepala Desa,Pada tahun 2015-2018 Dijabat oleh Bpk Mustakim,pada tahun 2019 Di Jabat oleh PJ Kepala Desa Bapak Abdul Azis, S.TP.
1.1.2. Kondisi Geografi
      Desa Sumberwuluh yang terletak di Kecamatan Candipuro Kabupaten  Lumajang memiliki  kondisi geografis seperti yang dipaparkan dibawah ini :
             a.  Batas Wilayah        :
    1. Sebelah Utara                : Desa Perhutani
    2. Sebelah Timur               : Desa Sumberjo, jugosari & Candipuro
    3. Sebelah Selatan             : Perhutani
    4. Sebelah Barat                : Desa Supiturang & Perhutani
b. Kondisi Geografis dan Topografis  :
    1. Ketinggian dari permukaan laut       : 450 - 500 M dpl
    2. Banyaknya curah hujan                             : 80  mm/ tahun
    3. Topografi Desa                                  : Dataran Tinggi
    4. Suhu udara rata-rata                        : 22 oC – 26oC
c. Orbitrasi (jarak dari pusat Pemerintahan) :
        Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan      :        4  Km
Jarak dari pusat Pemerintahan Kabupaten     :      28  Km
Jarak dari pusat Pemerintahan Propinsi         :    182  Km
Jarak dari Ibukota Negara                               : 1.031  Km
1.1.3. Kondisi Demografi
Luas Wilayah Desa Sumberwuluh adalah 1.274,8 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 106.282 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 201,90 Ha. Luas lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan adalah 689,40 Ha. Luas lahan untuk  fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 0,40 Ha, sekolah 2,150 Ha, Lapangan olahraga 2 Ha, dan tempat pemakaman umum 3 Ha, Jalan 21,6 Ha  dan laharan / pengairan  167,2 Ha .
Wilayah Desa Sumberwuluh secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah berlumpur, tanah berpasir, tanah berbukit. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Sumberwuluh terpetakan sebagai berikut: sangat subur 0 Ha, subur 337,2 Ha, sedang 505,8 Ha, tidak subur/ kritis 88,3 Ha. Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen dengan menghasilkan 4,5 ton/ ha. Tanaman jenis palawija juga cocok ditanam di sini.
Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti ,Cabe merah kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti salak pondo dan pisang juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk Desa ini. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman tebu merupakan tanaman andalan. Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor pertanian secara umum menjadi penyumbang Produk Domestik Desa.
1.1.4 Kondisi Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa laporan akhir tahun 2013, jumlah penduduk Desa Sumberwuluh adalah 10.724 dengan rincian 5.537 laki - laki dan 5.187 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 2.931 KK.
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Sumberwuluh maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No
Usia
Jumlah
Prosentase
1
0-4
1.472 orang
13,7 %
2
5-9
1.377 orang
12,8 %
3
10-14
589 orang
5,5 %
4
15-19
691 orang
6,4 %
5
20-24
934 orang
8,7 %
6
25-29
942 orang
8,8 %
7
30-34
591 orang
5,5 %
8
35-39
597 orang
5,5 %
9
40-44
629 orang
5,8 %
10
45-49
700 orang
6,5 %
11
50-54
682 orang
6,3 %
12
55-58
571 orang
5,3 %
13
>59
949 orang
8,8 %
   Jumlah Total
10.724 orang

Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Sumberwuluh sekitar 4.393 atau hampir 40,9 %. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Sumberwuluh termasuk tinggi. Dari jumlah 2.931 KK di atas, sejumlah 924 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 183 KK tercatat Keluarga Sejahtera I, 1.768 KK  tercatat Keluarga Sejahtera II, 53 KK tercatat Keluarga Sejahtera III dan 3 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka  37,76% KK Desa Sumberwuluh adalah keluarga miskin.
1.1.5.  Kondisi Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Sumberwuluh.
Tabel 2
Tamatan Sekolah Masyarakat
No
Keterangan
Jumlah
Prosentase
1
Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas
-

2
Tidak Tamat SD
1.286
24,15 %
3
Tamat Sekolah SD
1.815
21,80 %
4
Tamat Sekolah SMP
1.765
33,14 %
5
Tamat Sekolah SMA
545
10,23 %
6
Tamat Sekolah PT/ Akademi
214
4,01 %
       Jumlah Total
5.325

Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Sumberwuluh hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Sumberwuluh, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Sumberwuluh baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Sumberwuluh yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Sumberwuluh. Mungkin dorongnan dari pemerintah dan masyarakat lemah. Inilah yang menjadi pekerjaan dasar pemerintahan Desa Sumberwuluh sekarang ini.
1.1.6.  Kondisi Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dam mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan masyarakat adalah mencermati banyaknya masyarakat yang terserang penyakit musiman. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh infeksi pernapasan akut bagian atas,  penyakit sistem otot, diarei, hipertensi, Ultikaria, Dermatitis. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat  Desa Sumberwuluh secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup lumayan tinggi jumlahnya. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 3 orang, tuna wicara 12 orang, tuna rungu 14 orang, tuna netra 7 orang, dan lumpuh 25 orang. Data ini menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Sumberwuluh.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2013 di Desa Sumberwuluh berjumlah lumayan banyak yaitu 1.330 orang (66%), pasangan usia subur 2.041 orang. Sedangkan jumlah bayi 158 yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 101 bayi (63%). Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa 2 (dua) Unit Puskesmas Pembantu, dan Poskesdes di Desa Sumberwuluh. Maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang relatif  ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi lahir. Dari 165 kasus bayi lahir pada tahun 2013, ada 6 (enam) bayi yang tidak tertolong.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari jumlah 698 balita di tahun 2013, masih terdapat 1 (satu) balita bergizi buruk, 43 (empat puluh tiga) balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Sumberwuluh ke depan lebih baik.
1.1.7 Kondisi Sosial, Budaya dan Politik
dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Sumberwuluh hal ini tergambar dalam pemilihan kepala Desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilbup, pilgub, pilpres dan pilleg) yang juga melibatkan warga masyarakat Desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala Desa Sumberwuluh, sebagaimana tradisi kepala Desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala Desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di Desa-Desa bahwa jabatan kepala Desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut  pulung dalam tradisi jawa bagi keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala Desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilih karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga Desa.
Kepala Desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala Desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan Desa Sumberwuluh pada tahun 2008 Pada pilihan kepala Desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 95%. Tercatat ada 3 (tiga) kandidat kepala Desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala Desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Sumberwuluh seperti acara perayaan Desa.
Pada tanggal, 29 Mei 2013 masyarakat terlibat dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, tanggal, 29 Agustus 2013  terlibat dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, tanggal, 09 April 2014 terlibat dalam pemilihan DPRD, DPD dan DPR dan pada tanggal, 09 Juli 2014 terlibat dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun hampir 70% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di Desa Sumberwuluh.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi Desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi Desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi Desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Sumberwuluh mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Sumberwuluh mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Sumberwuluh kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
Berkaitan dengan letaknya yang berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Sumberwuluh. Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Sumberwuluh. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Sumberwuluh. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
1.1.7 Kondisi Bencana Alam
Dalam catatan sejarah, selama ini  terjadi bencana alam akibat lahar semeru pada tahun 1976 yang banyak menelan korban jiwa, harta benda dan lahan pertanian yang cukup berarti, pada tahun 1998 terjadi luapan/ muntahan lava semeru namun tidak menelan korban jiwa maupun harta benda di Desa Sumberwuluh, pada tahun 2000 terjadi bencana angin barat yang memporak porandakan 33 atap rumah dan 1 (satu) sekolah dasar (DS Sumberwuluh 02 ) dan untuk mencana longsor yang mengakibatkan tertutupnya jalan raya pronojiwo dan Candipuro setiap tahun terjadi dan biasanya awal musim penghujan.
  1.1.8 Potensi Wisata Desa Sumberwuluh
                   Desa Sumberwuluh memiliki banyak potensi wisata, salah satunya yang sudah mulai berkembang adalah wisata Gunung Wayang yang letaknya di Dusun Kajarkuning Gunung  Sawur Desa Sumberwuluh,Sepintas bila kita lihat foto pohon-pohon pinus diatas menyerupai tokoh-tokoh pewayangan.Puluhan tahun yang lalu ada satu pohon besar yang bila kita lihat dari jarak hingga puluhan kilometer terlihat seperti salah satu tokoh pewayangan.Hal tersebut bukan hanya cerita/omong kosong belaka,Gunung wayang juga mempunyai nama lain sesuai dengan peta  peninggalan belanda yang dimiliki oleh Perhutani yaitu Bukit Barisan.Gunung Wayang terletak di Desa Sumberwuluh,Kecamatan  Candipuro,Kabupaten Lumajang.Akses terdekat mencapai Gunung Wayang adalah melalui Gunung Sawur (disini terdapat  pos pengamatan gunung api Gunung  Semeru). 
           Selain itu juga ada wisata edukasi kemerapian Lava 41 dinamakan lava 41 karena leleran lava yang terjadi akibat intrusi magma di tahun 1941 dalam kurun waktu ± 3 – 4 Bulan, jadi pada waktu itu lava semeru merember dari badan gunung bukan dari puncak gunung seperti pada umumnya leleran tersebut menjadi bebatuan yang membentang sepanjang 4-5 km
2.1.      Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
     Desa Sumberwuluh terdiri dari beberapa bagian wilayah yang disebut dengan sebutan dusun. Ada 10 (sepuluh) dusun, 10 (sepuluh) Rukun Warga (RW) dan 43 (empat puluh tiga) Rukun Tetangga (RT). Sebagaimana tabel berikut;
Tabel. 3
Pembagian Wilayah
No.
Nama Dusun
Jumlah RW
Jumlah RT
Jumlah Penduduk
1.
Krajan
1
3
630
2.
Sumberwuluh Tengah
1
6
599
3.
Sukosari
1
5
452
4.
Kebonagung
1
4
553
5.
Kamarkajang
1
4
596
6.
Kebondeli Utara
1
5
578
7.
Kebondeli Selatan
1
5
499
8.
Poncosumo
1
3
302
9.
Kajarkuning
1
4
501
10.
Kampung Baru
1
4
495
Jumlah
10
43
5.205
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebanyak 43 ,sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Sumberwuluh memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk
Wilayah Desa Sumberwuluh terbagi di dalam 10 Rukun Warga (RW) yang tergabung di dalam 10 Dusun yaitu: I. Krajan ,II Sumberwuluh Tengan, III. Sukosari, IV. Kebonagung , V. Kamarkajang, VI. Kebondeli Utara, VII. Kebondeli Selatan, VIII. Poncosumo,  IX. Kajarkuning,  X. Kampung Baru  yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas Desa kepada aparat ini.
Sebagai sebuah Desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Sumberwuluh tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
           


        Tabel 1
                      Nama Pejabat Pemerintah Desa Sumberwuluh
No
Nama
Jabatan
1
ABDUL AZIS, S.TP
KEPALA DESA
2
SAMSUL ARIFIN
SEKRETARIS DESA
3
NGATIYO
KASI PEMERINTAHAN
4
A.RIFAI
KASI KESEJAHTERAAN
5
INA INDAYANI
KASI PELAYANAN
6
HANIFAH
KAUR TU DAN UMUM
7
YATIMAH
KAUR KEUANGAN
8
BENI SISWANTO
KAUR PERENCANAAN
9
SUYANTO
KASUN KRAJAN
10
BUSTAMIL ARIFIN
KASUN SUMBERWULUH TENGAH
11

KASUN KEBONAGUNG
12
SUNAR
KASUN KEBONDELI UTARA
13
MARZUKI
KASUN KEBONDELI SELATAN
14
JOKO SANTOSO
KASUN PONCOSUMO
15
SAHURI
KASUN KAJARKUNING
16
UMAR ANANGROK
KASUN KAMARKAJANG
17
ALI RIDO’I
KASUN KAMPUNG BARU
18
TUTUT ANDIKA
KASUN SUKOSARI
Tabel 2
Nama Badan Permusyawaratan Desa Sumberwuluh
No
Nama
Jabatan
1
HJ.BUADI
KETUA
2
SUGITO
WAKIL KETUA
3
SUMAINDAH
SEKRETARIS
4
FARIDA
ANGGOTA
5
HOLIFAH
ANGGOTA
6
SUGIANTO
ANGGOTA
7
YUYUN AGUSTIN
ANGGOTA
8
ABD.ROCHMAN
ANGGOTA
9
MUHAMAD HOLILULLAH
ANGGOTA
Tabel 3
Nama-nama  Pengurus LKMD Desa Sumberwuluh
No
Nama
Jabatan
1
Herudin
Ketua
2
Farida
Wakil Ketua
3
Anik Ismawati
Sekretaris
4
Ngatmini
Bendahara
5
Muslimin
Seksi Agama,Pendidikan
6
Herman
Seksi Keamanan dan ketertiban
7
H. Buadi
Seksi Pembangunan,perekonomian dan koperasi, Lingk Hidup
8
Desi Fatmasari
Seksi Kesehatan
9
M. Ainul Furkon
Seksi Pemuda, Olah Raga dan Kesenian
10
Sri astuti ernawati
Seksi Pemberdayaan Perempuan
Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Sumberwuluh kepada masyarakat sangat memuaskan. Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan umum seperti pembuatan Kartu Susunan Keluarga (KSK) dapat dikerjakan dengan cepat dalam waktu 3 (tiga) Hari. Begitu pula untuk pengurusan surat-surat penting lainnya seperti surat kenal lahir dan surat kematian, sehingga secara umum masyarakat merasa terlayani secara baik.


VISI DAN MISI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

a.  VISI
Proses penyusunan RPJM Desa Sumberwuluh sebagai pedoman program kerja pemerintah Desa Sumberwuluh ini dilakukan oleh lembaga-lembaga tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat Sumberwuluh maupun para pihak yang berkepentingan. RPJM Desa adalah pedoman program kerja untuk masa lima tahun yang merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga masyarakat Desa Sumberwuluh. Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih Desa Sumberwuluh merupakan arah kebijakan dari RPJM Desa yang dirumuskan setiap lima tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa Sumberwuluh disebut juga sebagai Visi Desa Sumberwuluh.
Walaupun visi Desa Sumberwuluh secara normatif menjadi tanggung jawab kepala Desa, namun dalam penyusunannya melibatkan segenap warga Sumberwuluh melalui rangkaian panjang diskusi-diskusi formal dan informal. Visi Desa Sumberwuluh semakin mendapatkan bentuknya bersamaan dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang dilakukan untuk penyusunan RPJM Desa tahun 2009-2013. Dalam momentum inilah visi Desa Sumberwuluh yang merupakan harapan dan doa semakin mendekatkan dengan kenyataan yang ada di Desa dan masyarakat. Kenyataan dimaksud merupakan potensi, permasalahan, maupun hambatan yang ada di Desa dan masyarakatnya, yang ada pada saat ini maupun ke depan.
Bersamaan dengan penetapan RPJM Desa Sumberwuluh, dirumuskan dan ditetapkan juga Visi Desa Sumberwuluh sebagai berikut:
“ Terwujudnya Masyarakat Yang Rukun dan Makmur “
Keberadaan Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di masa mendatang oleh segenap warga Desa Sumberwuluh. Dengan visi ini diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Sumberwuluh yang maju dalam bidang pertanian sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang
rukun dan makmur. Di samping itu, diharapkan juga akan terjadi inovasi pembangunan desa di dalam berbagai bidang utamanya kesehatan, pelayanan, pertanian, perkebunan, peternakan, pertukangan, dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai keagamaan.
b.  MISI
Hakekat Misi Desa Sumberwuluh merupakan turunan dari Visi Desa Sumberwuluh. Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi Desa Sumberwuluh merupakan penjabaran (break down) lebih operatif dari Visi. Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap terjadinya perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Sumberwuluh.
Untuk meraih Visi Desa Sumberwuluh seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan mempertimbangan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa Sumberwuluh sebagai berikut:
1.    Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha-usaha kerukunan antar dan intern warga masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan agama, keyakinan, organisasi, dan lainnya dalam suasana saling menghargai dan menghormati.
3.    Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, perbaikan jalan sawah / jalan usaha tani, pemupukan, dan polatanam yang baik.
4.    Menata Pemerintahan Desa Sumberwuluh yang kompak dan  bertanggung jawab dalam mengemban amanat masyarakat.
5.    Meningkatkan pelayanan masyarakat secara terpadu dan serius.
6.    Mencari dan menambah debet air untuk mencukupi kebutuhan pertanian.
7.    Menumbuh Kembangkan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani serta bekerja sama denga HIPPA untuk memfasilitasi kebutuhan Petani.
8.    Menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah.
9.    Bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan didalam Melestarikan Lingkungan Hidup
10. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun informal yang mudah diakses dan dinikmati seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan insan intelektual, inovatif dan enterpreneur (wirausahawan).
11. Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk pengembangan dan optimalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, baik tahap produksi maupun tahap pengolahan hasilnya. 


EmoticonEmoticon